Naik kapal pesiar ke Greenland menawarkan perjalanan ke dalam sejarah yang kaya dengan detail menarik yang memikat para penggemar ekspedisi kutub. Salah satu aspek sejarah yang paling menarik adalah fakta bahwa Viking pernah menguasai tanah ini. Para antropolog dan ilmuwan iklim telah lama mempelajari Greenland untuk menentukan kapan dan mengapa Viking pergi. Temuan terbaru telah memberikan wawasan baru tentang budaya sejarah ini.
Apa yang Membuat Viking Pergi?
Pada tahun 2011, para peneliti menyarankan bahwa penurunan suhu ekstrem, yang dikenal sebagai Zaman Es Kecil, kemungkinan besar bertanggung jawab atas eksodus Viking dari Greenland. Dengan menjalankan model iklim dari era tersebut, para ilmuwan menentukan bahwa Greenland mulai mengalami periode pendinginan sekitar tahun 1100 M. Kesimpulan ini diambil dari data yang dikumpulkan dari danau di Greenland barat dekat pemukiman Norse yang dikenal.
Inti es mengungkapkan bahwa suhu rata-rata daerah tersebut turun sebesar 3,9°C (7 derajat Fahrenheit) antara tahun 1100 dan 1180 M. Meskipun ini mungkin tidak terlihat signifikan, perubahan cepat seperti itu kemungkinan meningkatkan tingkat es laut dan memperpendek musim tanam. Akibatnya, akses ke makanan dan rute perdagangan serta pelayaran yang sebelumnya digunakan akan berkurang, memaksa Viking mencari kondisi hidup yang lebih baik.
Diketahui bahwa Viking di Greenland bertahan dalam kondisi keras ini setidaknya selama 10 tahun pada pertengahan 1300-an, kehilangan banyak ternak mereka karena musim panas yang dingin dan musim dingin yang brutal. Namun, temuan terbaru menunjukkan bahwa mereka mungkin tinggal di wilayah tersebut untuk periode yang jauh lebih lama.
Penelitian Baru Mengisi Masa Lalu
Dari tahun 2011 hingga awal 2015, teori Zaman Es Kecil diterima secara luas sebagai penjelasan yang masuk akal untuk kepergian Viking. Namun, ide ini telah dipertanyakan. Meskipun tidak dapat disangkal bahwa Zaman Es Kecil terjadi dan mempengaruhi kehidupan Viking, informasi baru menunjukkan bahwa Viking bertahan dalam iklim keras Greenland jauh lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Arkeolog Christian Koch Madsen telah melakukan studi lanskap ekstensif untuk menentukan bagaimana Viking terpengaruh oleh iklim yang lebih dingin. Temuan Madsen menunjukkan bahwa Viking tinggal di Greenland untuk periode yang lebih lama selama Zaman Es Kecil dan bahwa perkiraan populasi sebelumnya sangat meleset.
Perbedaan Populasi
Studi tahun 2011 mengasumsikan bahwa sekitar 6.000 Viking tinggal di Greenland ketika Zaman Es Kecil dimulai. Ini membuat para peneliti percaya bahwa evakuasi besar-besaran terjadi pada awal periode dingin ini, karena mereka menemukan bukti bahwa populasi menurun beberapa ribu. Namun, studi lanskap Madsen menunjukkan bahwa tidak lebih dari 2.500 orang tinggal di Greenland saat Zaman Es Kecil mulai menurunkan suhu.
Perbedaan ini bisa menjelaskan mengapa peneliti sebelumnya berpikir sebagian besar Viking meninggalkan pemukiman mereka di Greenland dalam waktu 10 tahun pada pertengahan 1300-an. Penurunan populasi dari 6.000 menjadi 2.500 akan menunjukkan eksodus besar-besaran. Sebaliknya, jika populasi awalnya lebih dekat ke 2.500, ini akan menunjukkan bahwa Viking terus hidup dan beradaptasi di wilayah terdingin Greenland. Madsen percaya bahwa Viking bertahan setidaknya selama 200 tahun saat iklim semakin dingin, beradaptasi dengan beralih dari bertani ke menjebak.
Meskipun kita tidak bisa yakin teori mana yang benar, menarik untuk mempertimbangkan kondisi cuaca yang dihadapi Viking. Merenungkan kemampuan beradaptasi dan teknik bertahan hidup mereka menawarkan wawasan berharga tentang bagaimana mereka mungkin tetap tinggal di Greenland jauh lebih lama dari yang diyakini sebelumnya.