Di stasiun Concordia, sebuah fasilitas penelitian Prancis-Italia yang terletak 3.233 meter di atas permukaan laut di Dome C di Dataran Tinggi Antartika, para ilmuwan dari European Space Agency (ESA) sedang menyelidiki efek dari misi luar angkasa yang berkepanjangan. Stasiun ini lebih terisolasi dibandingkan International Space Station, dengan manusia terdekat berada 600 kilometer jauhnya.
Isolasi, keterkungkungan, udara yang sangat kering, tidak ada akses ke persediaan, bahaya, kondisi cuaca ekstrem, dan monoton dalam kehidupan sehari-hari. Kecuali kurangnya gravitasi, hidup di Antartika sangat mirip dengan perjalanan panjang ke Mars. Siklus siang dan malam yang tidak normal memiliki dampak signifikan pada manusia, dan para ilmuwan menggunakan Antartika untuk mempelajari efek ini dan cara menguranginya.
Siang/malam sepanjang waktu
Selama musim panas di Antartika, langit tidak pernah gelap. Sekitar titik balik matahari musim panas, jika cuaca memungkinkan, matahari tetap terlihat 24 jam sehari. Di bulan-bulan musim dingin, yang terjadi adalah sebaliknya. Kurangnya kegelapan dan malam yang berkepanjangan mempengaruhi ritme sirkadian manusia, yang merupakan perubahan fisik, mental, dan perilaku yang mengikuti siklus sekitar 24 jam. Hormon bisa menjadi tidak seimbang tanpa petunjuk siang/malam yang biasa.
Hanya sejumlah kecil subjek yang telah dipelajari secara intensif di wilayah kutub, karena tidak ada populasi asli di Antartika untuk studi jangka panjang. Namun, banyak makalah yang berfokus pada personel sipil dan militer yang menghabiskan musim dingin mereka di bawah lingkaran Antartika. Awalnya, penelitian berfokus pada adaptasi terhadap lingkungan dingin, tetapi para ilmuwan kemudian menemukan bahwa kurangnya sinar matahari alami di musim dingin dan kelebihannya di musim panas kemungkinan lebih penting.
Cara mengurangi dampak siklus cahaya yang tidak normal
Di musim panas, mudah untuk tetap terjaga dan waspada selama 24 jam, sering kali lupa untuk tidur. Di musim dingin, gangguan afektif musiman bisa muncul. Secara bertahap, kelelahan membuat indra tumpul dan memperlambat reaksi. Di lingkungan ekstrem seperti Antartika, ini bukanlah pilihan.
Jadi, apa yang bisa dilakukan orang untuk mencegah ini?
Di bawah lingkaran Antartika, alam mengambil alih, dan manusia harus menyerah dan mengikuti arahnya.