Populasi penguin Adélie di Ross Sea telah mencapai jumlah tertinggi dalam 30 tahun terakhir, dengan hingga satu juta pasangan berkembang biak selama musim panas. Ini mencakup sekitar 38 persen dari seluruh populasi penguin Adélie di Antartika.
Penelitian oleh ilmuwan Dr. Phil Lyver dan Dr. Mandy Barron, bersama dengan Antarctic New Zealand dan Bartonk Solutions, menunjukkan bahwa koloni penguin Adélie di Ross Island di Ross Sea telah tumbuh dengan rata-rata 6 persen per tahun sejak 2001. Ini adalah pemulihan yang signifikan dari tahun 1980-an dan 1990-an ketika populasi menurun sekitar 2 persen per tahun.
Pentingnya memantau populasi penguin Adélie
Penguin Adélie berfungsi sebagai spesies indikator bagi ilmuwan yang mempelajari perubahan dalam ekosistem laut akibat penangkapan ikan komersial atau perubahan iklim. Mereka sangat berguna untuk pemantauan karena:
- Mereka mengonsumsi krill, bagian penting dari rantai makanan. Perubahan ketersediaan krill dapat mempengaruhi tidak hanya penguin Adélie tetapi juga predator lain seperti anjing laut dan paus, yang menyebabkan fluktuasi dalam populasi mereka.
- Mereka bergantung pada es laut, yang diperkirakan akan terpengaruh oleh perubahan iklim dalam hal luas dan ketebalan.
Selain itu, penguin Adélie lebih mudah dipantau dibandingkan predator Antartika lainnya. Mereka berkembang biak selama musim panas, membuat mereka dapat diakses selama 24 jam siang hari, dan mereka kembali ke tempat berkembang biak yang sama di darat setiap tahun, tidak seperti paus dan sebagian besar anjing laut yang berkembang biak di laut atau di es laut.
Cara menghitung penguin Adélie
Ilmuwan memantau populasi penguin Adélie dengan mempelajari aktivitas reproduksi dan mencari makan penguin di tiga koloni di Ross Island:
- Cape Royds dengan perkiraan 3.500 pasangan berkembang biak
- Cape Bird dengan perkiraan 60.000 pasangan berkembang biak
- Cape Crozier dengan sekitar 150.000 pasangan berkembang biak
Penghitungan udara penguin Adélie
Sejak 1981, ilmuwan telah menghitung penguin Adélie melalui fotografi pengintaian udara dari helikopter atau pesawat C130 Hercules. Ini dilakukan pada akhir November atau awal Desember untuk bertepatan dengan fase inkubasi berkembang biak, memungkinkan penghitungan yang akurat dari pasangan berkembang biak dan menetapkan data dasar tentang tren populasi.
Penguin Adélie bersarang dalam koloni besar, yang menyebabkan persaingan untuk ruang berkembang biak, makanan, dan pasangan. Faktor sosial ini, dikombinasikan dengan faktor fisik seperti ketersediaan makanan, menentukan keberhasilan berkembang biak.
Untuk mengukur dampak sosial, ilmuwan memasang cincin logam pada sirip kiri penguin individu. Setiap cincin memiliki nomor unik yang dapat dibaca dari jarak jauh, memungkinkan ilmuwan melacak penguin individu dan mempelajari kelangsungan hidup, umur, kebiasaan berkembang biak, dan pola migrasi mereka.
Keberhasilan berkembang biak juga diukur dengan mengambil sampel kondisi anak penguin. Anak penguin ditimbang dan diukur untuk menghitung indeks kondisi, yang membantu membandingkan kesehatan anak penguin di berbagai koloni dan tahun.
Mengukur upaya mencari makan penguin Adélie
Studi ini juga memeriksa upaya mencari makan orang tua dengan memagari sekelompok 50 pasangan berkembang biak. Satu-satunya cara masuk atau keluar dari area ini adalah melalui jembatan timbang elektronik. Setiap penguin memiliki tag kecil yang disuntikkan di bawah kulit di sekitar leher, bertindak seperti barcode.
Saat penguin melintasi jembatan timbang, sensor membaca tag, menimbang burung, dan mencatat arah perjalanan. Data ini membantu ilmuwan memahami berapa lama burung menghabiskan waktu di laut, berapa banyak makanan yang mereka bawa kembali, dan perbedaan perilaku mencari makan antara jantan dan betina.
Selain tag, ilmuwan menggunakan perekam kedalaman waktu, tag satelit, dan pemancar untuk mempelajari perilaku penguin di laut. Perangkat ini sementara dipasang pada bulu penguin dan memancarkan pulsa elektronik, memungkinkan peneliti melacak pergerakan dan aktivitas mereka.
Sinyal dari perangkat ini membantu menentukan perilaku spesifik, seperti menyelam, beristirahat di es, atau berenang. Data lokasi diperoleh melalui triangulasi, memberikan wawasan tentang ukuran area mencari makan, tumpang tindih dengan koloni tetangga, dan jarak ke tempat makan.
Ilmuwan sedang menyelidiki apa yang mendorong variasi tahunan dan peningkatan ukuran koloni. Penguin Adélie berkembang di daerah dengan sekitar 15 persen cakupan es laut, yang menyediakan tempat istirahat tanpa membatasi akses ke air terbuka untuk mencari makan.
Dengan meningkatnya suhu laut, ada kekhawatiran bahwa sekitar 75 persen koloni penguin Adélie (70 persen dari populasi berkembang biak) di Antartika mungkin menurun atau menghilang pada tahun 2050. Namun, koloni di Ross Island terletak di selatan 70°S, yang mungkin memberikan perlindungan dari perubahan ini.